IKAT Aceh Selesaikan Masalah “Kecil” Berskala Nasional

Thursday, October 26, 2017

IKAT Aceh Selesaikan Masalah “Kecil” Berskala Nasional


Pelepasan MABA 2016
Oleh : M. Fadhil Rahmi, Lc

Jika bisa dipermudah untuk apa dipersulit. Begitulah kira-kira pepatah yang pantas diberikan atas usaha yang telah dilakukan IKAT (Ikatan Alumni Timur Tengah) Aceh dalam membantu memudahkan para mahasiswa asal Aceh yang ingin melanjutkan studinya ke Timur Tengah.

Alhamdulillah, pada tahun 2016 dari hasil seleksi penerimaan beasiswa ke Timur Tengah, Aceh mendapat berkah dengan lulusnya 4 orang calon mahasiswa penerima beasiswa Al-Azhar Mesir, dari 20 jatah beasiswa yang diberikan via Kemenag Ri, dan 2 orang lainnya lulus ke Sudan. Sedangkan untuk ke Maroko dan beberapa wilayah lain di Timur Tengah belum ada. Penseleksian tersebut diadakan tersebar di 9 kota diseluruh Indonesia, Kota Banda Aceh Salah satunya. Dan UIN-Ar-Raniry dipercaya sebagai penyelenggara dengan 281 orang peserta, baik dari Aceh maupun dari luar Aceh yang mendaftar secara online.

Dengan tanpa banyak prosedur njelimet, untuk 2 orang duta Aceh yang lulus ke Sudan sudah berangkat sekitar bulan Oktober 2016. Namun, yang menarik untuk diikuti adalah proses “perjalanan” pengurusan pemberangkatan para calon penerima beasiswa yang menuju ke Mesir.

Setelah menunggu berbulan-bulan untuk pengurusan scaning dan screning diberbagai level, akhirnya jelas sudah tanggal pemberangkatan. Dan yg surprise, tiket untuk penerima beasiswa kali ini diberikan secara gratis oleh pihak Universitas Al-Azhar dengan menggunakan penerbangan Oman Air.

Pemberangkatan dibagi 3 Kloter. Kloter pertama sebanyak 44 orang. Khusus dibawah kendali Kemenag RI ada 24 orang, termasuk dua dari Aceh, Rizky Aulia dan Hayatul Rahmi. Yg lain dibawah kendali lembaga lain, sebut saja Gontor, dan lain-lain. Kloter ini berangkat jam 3 siang Wib tanggal 3 Januari 2017. Dan, lancar. Jam 8 malam sampai ke Muscat, Ibukota Oman. sejam setelah itu langsung ke Cairo, Mesir. Tanpa transit terlalu lama. Alhamdulillah infonya selamat sampai tujuan.

Kloter kedua berangkat besok, tanggal 6 Januari 2017 dengan jam yg sama. Sampai di Muscat juga sama seperti sebelumnya. Namun, kali ini transit di Muscat memakan waktu selama 18 jam lebih. Karena filght lanjutan dari Muscat ke Cairo adanya pada hari selanjutnya, 7 Januari 2017 pukul 2.40 siang, dan sampai ke Cairo Int.Airport dijadwalkan Sekitar pukul 17.00 Waktu Cairo.

Sayangnya, transit selama itu no hotel. Tentu ini akan ‘menyiksa’ rombongan calon mahasiswa yg berjumlah 30 orang tsb. Kemenag koordinasi ke berbagai pihak, Azhar, Oman Air dan KBRI Oman. Dgn AlAzhar dan Oman Air hasilnya tetap tidak ada hotel.Alasannya karena tiket One Way. Koordinasi dgn KBRI minta dibantu dan fasilitasi rombongan. Amazingnya, representasi KBRI Oman dalam hal ini adalah putra kebanggaan Aceh, Tgk. Fajar S.Dari diplomat muda asal Lhoknga tersebutlah awal info “transit no hotel” ini saya tahu.

Singkatnya, terjadi komunikasi. Mwnurut Tgk. Fajar, KBRI bisa membantu kalo memang jelas alasan dan valid serta jauh dari unsur-unsur pendhaliman/kecurangan. Artinya, harus dipastikan semua clear dan memang seperti itu aturannya. Hebatnya, untuk memastikan itu, Fajar proaktiv berkomunikasi dan mendatangi Kantor OMan air di Muscat. “Singeh akan loen check langsung bang u Oman Air,”tulis Fajar ke saya via WA malam selasa, tanggal 2 Januari 2017.

Saya yakin semangatnya proaktif Tgk.Fajar bukan karena dia tahu ada 2 camaba asal Aceh (M.Chalil Bisri dan Shidqia Muntadhar) dalam Kloter kedua tersebut. Feeling saya, selain karena bagian sari tugas negara, lebih dr itu karena dia juga alumni Timur Tengah yang pernah merasakan menjadi camaba dan memang dia begitu orangnya, kalagenyan droe..ureng get akai dan cepat respon dan berempati terhadap permasalahan sesama.

Akhirnya, via WA saya (pede) adalah orang pertama yg dikasih tau bahwa bifadhlillah akhirnya rombongan tersebut berhasil diurus untuk mendapat fasilitas hotel dan visa oman gratis selama masa transit. Dan tentu KBRI akan tetap membantu nantinya.

“Lon ban trimong konfirmasi na hotel u camaba. Alhamdulillah,”tulisnya pada jam 12.16 hari Selasa, 3 Januari 2017, dan meminta saya untuk sampaikan ke pihak Kemenag yg kebetulan waktu itu sama-sama sedang si Bandara Soekarno Hatta mengantar Kloter Satu.

“Bang, mungken jeut neupastikan u rombongan tgl 6 nyan, koper check thru ke Cairo atau claim di muscat le. Lbh get check thru, terus camaba persiapkan tas kecil berisi salinan sederhana u siuro dan u berangkat kecairo teuma,”sambungnya.

Dan, semua itu tersampaikan ke pihak Kemenag. Tentu yg mendapat kabar senang dan berterimakasih, utamanya kepada KBRI Muscat, Oman. Saya mendadak jadi Liaison Officer-nya Kemenag dgn KBRI Muscat. Hehe. Semua lega dan plong. Trutama pihak Kemenag yang sangat peduli dgn kemungkinan kondisi “transit no hotel” tersebut.

No Doubt. Tidak untuk mengecilkan dan meremehkan pihak manapun. Semua sudah berbuat, berusaha maksimal. Kebetulan Tgk.Fajar yang mendapat “berkah” sebagai lakon utamanya. Sayapun (merasa) kejipratan dan bangga dengan adik letting saya tersebut hehe. Harapannya, smg semua shilah dan hubungan baik kita secara internal maupun ekternal senantiasa bermanfaat dgn slalu mengharap ridha dan inayah Allah Swt. Itu saja.

Terakhir, kita doakan bersama semoga perjalanan kloter 2 besok lancar dan selamat sampai tujuan. Begitu juga dgn kloter 3 tanggal 8 Januari nanti dimudahkan oleh Allah Swt. Ameen

Kalibata City, 5 Januari 2017.

0 comments :

Post a Comment