Seminar IKAT Aceh: Menakar Kiprah Alumni Timur Tengah Aceh

Wednesday, October 25, 2017

Seminar IKAT Aceh: Menakar Kiprah Alumni Timur Tengah Aceh


Banda Aceh – Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh menggelar Seminar Pendidikan bertajuk Menakar Kiprah Alumni Timur Tengah Aceh, Minggu, (05/02/1017) di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pelaksanaan seminar Pendidikan ini merupakan sebagai bentuk evaluasi sejauh mana kiprah alumni Timur Tengah (IKAT) selama ini. Seminar yang dilaksanakan juga turut dihadiri oleh pemateri Nasional dan Ulama Aceh, Demikianlah yang disampaikan Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Muhammad Fadhil Rahmi, Lc. Dalam sambutannya.

Selain itu, ia juga menyampaikan banyaknya hal yang telah dilakukan IKAT, namun proses yang dilakukan selama ini belum jelas dan terukur.

“Selama ini banyak hal telah kita lakukan, baik pengabdian sosial, dakwah dan bahkan menjadi mitra Pemerintah dalam beberapa kegiatan, akan tetapi tentu itu semua belum tertakar dengan jelas tentang format bentuk kontribusi para alumni Timur Tengah. selama ini belum ada road map pengabdian yang tepat sasaran dan terukur”.ujar Fadhil.

Selain itu ia mengharapkan betul sinergi dari semua pihak. Baik secara moril maupun materil, untuk melaksanakan kegiatan ini dengan tujuan penanaman nilai agama secara subtansial kepada masyarakat. Terutama kepada masyarakat-masyarakat awam dan terpelajar

Ia mengharapkan, dengan adanya diselenggarakan kegiatan seminar itu, dapat mengukur sejauh mana peran dan konstribusi alumni ikat Aceh dalam mengevaluasi semua.

Seminar yang mengangkat tema Menakar Kiprah Alumni Timur Tengah tersebut diisi oleh tiga pemateri, diantaranya :
1. Dr. Muchlis M. Hanafi, MA. (Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Balitbang dan Diklat Kementerian Agama);
2. Tgk. H. Muhammad Yusuf Abdul Wahab (Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Jeunib-Bireuen dan Ketua I HUDA); dan
3. DR. Ajidar Matsyah, Lc. MA. (Dosen UIN Ar-Raniry).

Disamping itu, Dr. Ajidar Matsyah,Lc.,MA menyampaikan dalam materinya, bahwa alumni timur tengah ada di berbagai lini dan sudah ada sejak dulu.

“Alumni perlu merperbanyak kiprah di berbagai sisi, apalagi di bagian Dakwah, karena memang ini sudah menjadi domainnya”. Tegasnya

Ia juga mengharapkan dan menekankan bahwa alumni timur tengah harus benar-benar mendalami dan menjiwai keagamaan secara mendalam. karenanya tambahnya, hal tersebut merupakan suatu kewajiban bagi umat muslim, khususnya ikat.

Tgk. H. Muhammad Yusuf Abdul Wahab. Atau yang sering dipanggil To Sop mengemukakan bahwa setiap manusia ummat Wahidah. Dimana kita mempunyai 2 kelemahan; dimana yang satu lemah dalam mengorganisir menjadi kekuatan kolektif, serta mudah dan gampang dipengaruhi oleh orang lain.

“Memang era global erat kaitannya dengan era neokolonialisasi, dimana mengeksploitasi yang lemah. kita jangan seperti domba yang ada di kandang macan. Kita bertarung sesama kita, padahal kalah menang tetap akan dimangsa macan”. Ungkap beliau dengan senyum khasnya.

apa saja yg membuat kita bisa menyatu? Tambahnya, yang pertama Jangan menang dengan saudara sendiri tapi kalah di depan orang lain. Jago kandang.
Kedua, Membuat perencanaan, jika kita tidak merencanakan kita akan direncanakan.

Sebagai penuntut ilmu, manusia menjadikannya sebagai jalan dan jembatan bagi dirinya sendiri. Namun ada sebagian menempatkannya dengan ketidak adilan “ilmu bukan sumber kegaduhan dan kesombongan. Tapi ilmu sumber kedamaian. jangan menjadi manusia yang eklusif “.

akhlak butuh lingkungan. Jangan sampai kita hidup di tengah lingkungan yang gagal akhlak.

Sedangkan Mukhlis hanafi memaparkan bahwa azhar itu merupakan metode. Bukan sekedar institusi, masyikhah bukan sekedar kantor administrasi, namun menjaga keseimbangan.

Prinsip al azhar yg harus dikedepankan:

.لا معادة بين مقتضيات الشرع والقضايا العصر
-الحفظ على القادم الصالح
– التسامح والتنوع

tidak tergesa-gesa dalam mengambil sikap akidah takfir. Peran pemikiran lulusan Al-Azhar. Menjadi Da’i yang wasathi. Berpijak dengan pemikiran yang jernih. Pandai membaca zaman.

Kegiatan tersebut sekaligus melaunching agenda prioritas IKATt tahun 2017. Agenda utamanya adalah: ToT Tahsin, Pelatihan Mawaris, Sosialisasi Pendidikan Timur Tengah dan Kaligrafi. Yang dihadiri ratusan peserta serta masyarakat umum.

0 comments :

Post a Comment